Full House
Saturday, June 27, 2009
Hidup sebatang kara sejak kecil, satu-satunya harta milik Han Ji-eun, seorang penulis novel internet, adalah rumah yang didesain oleh sang ayah dan diberi nama Full House. Dasar apes, keluguan malah membuatnya ditipu habis-habisan oleh dua sahabat masa kecilnya Dong-wook dan Hee-jin.
Rupanya, kedua sahabatnya tersebut membutuhkan uang dalam jumlah banyak karena Hee-jin hamil, dan satu-satunya jalan adalah mengirim Ji-eun ke luar negeri dengan alasan memenangkan undian dan saat sang pemilik tidak ada, Full House dijual dan uangnya dibawa kabur keduanya.
Keruan saja, Ji-eun yang tidak tahu sama sekali terdampar di negeri yang asing. Sempat gembira karena bisa duduk bersebelahan dengan aktor yang sedang meroket Lee Young-jae, perkenalan mereka berubah ke arah yang buruk setelah gadis malang itu muntah tepat dipangkuan sang aktor akibat kebanyakan makan.
Akibatnya, Young-jae menolak membantu saat Ji-eun kehabisan uang. Namun, sikapnya langsung berubah saat tahu gadis itu mengenal Yoo Min-hyeok yang juga sahabat sekaligus kakak angkatnya. Mengira bisa menyingkirkan pria itu dari penata rias sekaligus sahabat yang disukainya sejak lama Kang Hye-won, Young-jae dibuat gigit jari
saat tahu kalau ia telah dibohongi Ji-eun.
Perkenalan keduanya yang berakhir buruk ternyata merupakan awal dari musibah yang dialami Ji-eun. Saat kembali ke Korea, ia baru tahu kalau rumahnya telah dijual ke seseorang yang tak lain adalah Young-jae. Dengan segala cara gadis itu berusaha merebut kembali kediamannya, namun berbagai cara yang dilakukan selalu gagal.
Kesempatan akhirnya datang ketika Young-jae, yang berusaha menutupi perasaannya terhadap Hye-won, mencium Ji-eun di sebuah pesta yang dipadati oleh wartawan. Demi menepis gosip miring yang beredar, sekaligus dengan maksud melindungi sahabat masa kecilnya tersebut, mereka akhirnya sepakat melakukan kawin kontrak dengan tenggang waktu beberapa bulan dengan bayaran Full House.
Hidup bersama Young-jae ternyata tidak mudah, pasalnya Ji-eun kerap diperlakukan sebagai pembantu. Tidak hanya itu, aktor tersebut juga kerap membuatnya jengkel dengan sindiran-sindiran (salah satunya panggilan burung bodoh) yang berulang kali membuat gadis itu sempat berpikir untuk hengkang (meski akhirnya tidak jadi).
Siapa sangka, kehadiran Ji-eun ternyata membawa suasana lain dalam kehidupan Young-jae dan keluarga besarnya. Hubungannya dengan sang ayah yang sudah lama dingin mulai menghangat, sementara sang nenek, yang awalnya antipati terutama karena sang cucu menantu yang dianggap jauh dari konservatif, malah berbalik menyayangi Ji-eun.
Pelan-pelan mulai tumbuh benih cinta dalam diri Ji-eun, begitu pula dengan Young-jae meski pria itu terlalu angkuh untuk mengakui. Tapi tentu saja hubungan mereka tidak mulus, pasalnya Hye-won baru sadar kalau dirinya tidak ingin kehilangan Young-jae dan berusaha merebutnya kembali. Selain itu, masih ada Min-hyeok yang dengan segala sikap ksatrianya selalu ada disamping Ji-eun untuk menghibur.
Keadaan semakin rumit setelah keduanya tahu kalau Ji-eun dan Young-jae ternyata melakukan kawin kontrak, ditambah sikap plin-plan Young-jae yang meski menyukai Ji-eun, namun juga tidak berani menolak kehadiran Hye-won.
Puncaknya adalah saat Ji-eun tidak tahan lagi dan memutuskan untuk mempercepat proses perceraiannya. Sakit hati dan mengira hal itu dilakukan supaya sang istri bisa bersama Min-hyeok, Young-jae mengiyakan keputusan tersebut meski akhirnya sadar kalau dirinya tidak bisa kehilangan si 'burung bodoh'.
Yang terjadi malah kebalikan dari sebelumnya, Young-jae ganti menuruti semua permintaan Ji-eun supaya tidak kehilangan sang istri. Semua berakhir bahagia, karir Young-jae yang sempat melorot kembali ke puncak berkat film yang naskahnya ditulis oleh Ji-eun. Tidak hanya itu, mereka juga mampu menjaga persahabatan dengan Min-hyeok dan Hye-won serta pasangan Dong-wook dan Hee-jin, biang keladi dari semua kejadian tersebut.
tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment