Hh saya lagi ngerasa bodoh akhir-akhir ini. banyak alasan yg mendukung kenapa saya menyatakan diri saya bodoh. dimulai dari tingkah saya yg makin hari makin aneh, keoverprotektifan saya terhadap pacar saya, kebiasaan-kebiasaan yg dulu sering saya lakukan tapi sudah lama saya tinggalkan, perasaan kehilangan yg sering muncul dipikiran saya ketika saya sedang dekat dan berkumpul dengan orang-orang yang berarti dalam hidup saya sampai pemikiran saya yg berlebihan tentang sebuah kesetiaan, cinta, kasih sayang, hidup, dan kematian.
Ya saya merasa akhir-akhir ini saya berubah menjadi seseorang yg egois yg mementingkan kepentingan saya sendiri. Saya selalu dan selalu diperhatikan orang sekitar tetapi saya sendiri terkadang bahkan sering tidak mau memperhatikan orang lain. Saya benci dengan sikap saya yg seperti ini. Ini seperti bukan diri saya. Saya berjanji akan merubah sikap jelek saya ini. Keoverprotektifan saya terhadap pacar saya. Hm dulu saya trauma terhadap yang namanya setia. Akhir-akhir ini pacar saya berusaha membuktikan kesetiaannya terhadap saya. Itu yang menjadikan saya menjadi protektif terhadap dia. Dan terkadang pula saya tidak mempercayai apa yg dia ungkapkan hah saya benci sama sikap saya ini.
Komik, HVS, pensil, penghapus, headset, komputer, laptop, kini sudang jarang saya sentuh. Yah kalau laptop masih sering saya sentuh jika saya mendapat tugas sekolah. Tetapi alat-alat gambar bahkan komik yg menjadi tempat dimana ketika saya sendiri, sudah setengah tahun saya tidak menyentuhnya. Mungkin hilang atau entah kemana. Kegiatan saya terlalu banyak hingga saya sibuk sendiri dan melupakan kebiasaan saya. Saya ingin kembali melakukan hal-hal yg saya sukai seperti dulu tapi rasa sulit karna waktu enggak mendukung. Lalu, saya juga lagi takut banget sama yg namanya kehilangan. Kehilangan orang-orang terdekat yg saya sayangi. Saya enggak tau harus gimana jika saya kehilangan mereka. Mamah, Papah, Adik, Teteh, Tante, Pacar, Sahabat, Temen-temen, Guru-guru, Sepupu, Saudara-saudara, dll. Saya lebih bisa menerima jika saya yg hilang dari sisi mereka bukan mereka yg hilang dari sisi saya. Tapi semuanya itu kembali kepada Rabb-Sang Maha Pencipta. Yg terakhir adalah pemikiran saya tentang kesetiaan, cinta, kasih sayang, hidup, dan kematian. Kesetiaan adalah suatu sikap yg ditunjukkan oleh seseorang kepada seseorang yg disayanginya, dicintainya. Kesetiaan sangat sulit didapatkan dan sulit dijaga. Manakala sepasang manusia yg mempunyai suatu komitmen untuk saling setia, tentu mereka harus menjaganya. Tetapi menjaga sebuah kesetiaan itu sulit bila tidak ada saling percaya dan lain-lain. Kesetiaan juga bukan hanya diperuntukkan untuk manusia, tetapi lihat juga kepada hewan-hewan. Seekor anak ayam menunjukkan kesetiaannya kepada sang induk dengan cara mengikuti kemana pun sang induk pergi. Maka dari itu kita sebagai manusia harus menanam rasa setia satu sama lain. Cinta dan Kasih Sayang. Suatu perasaan yg dimiliki setiap manusia bahkan Tuhan juga memilikinya. Tuhan mencintai dan menyayangi setiap makhlukNya dan setiap manusia juga mempunyai perasaan tersebut. Cinta itu bermacam-macam bentuknya. Cinta orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, bahkan seorang remaja seperti saya yg merasakan jatuh cinta. Cinta itu anugrah, maka berbanggalah manusia yg memiliki rasa cinta. Cinta tidak dapat dibeli dengan apapun.
Hidup dan Kematian adalah suatu kontrak yang sudah dimiliki manusia sejak awal dia dilahirkan. Setiap yg hidup pasti merasakan kematian. Tetapi kadang kita sering menyia-nyiakan hidup tapi ketika kita menghadapi suatu kematian kita akan meraung-raung meminta kesempatan untuk dapat kembali hidup. Hh saya juga terkadang berpikir, kapan ajal akan menjemput saya? Sekarangkah? Besokkah? Lusa? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Saya tidak tahu karna hanya Tuhan yg tahu. Ketika saya meninggal nanti, akankah orang-orang menangisi kepergian saya? Atau mereka akan bahagia melihat kepergian saya? Semua orang berhak menangisi dan bahagia ketika saya pergi nanti. Maka, mulai sekarang saya tidak akan lagi menyia-nyiakan hidup saya. Saya bersyukur karna orang tua, saudara, dan teman-teman termasuk pacar saya selalu ada disamping saya kapanpun dan dalam keadaan apapun.
Sekian,
ASTRI KHAERUNISA PUTRI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment