Hola Sunday!
a little story, about life. yaps. ketika kita harus tersadar, bahwa hidup kita besok tidak mungkin akan bisa sama dengan hidup kita kemarin, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau bahkan satu detik yang lalu. kadang menyesal, kadang juga bersyukur. namanya juga manusia, tidak selalu puas dengan apa yang didapatnya. iya kan?
seperti saya sekarang, yang tiba-tiba terpikir, bahwa saya akan menjalani periode baru dalam hidup saya, yang baru juga. baru, hanya dalam hidup saya yang sebenarnya jiwanya masih lama. ketika saya sadar,bahwa hidup saya bersama keluarga saya terhitung beberapa hari lagi. saya akan pergi, mungkin dimulai bulan Agustus nanti. pergi, untuk menjalani agenda hidup yang menuntut saya untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa. kuliah, di perguruan tinggi. meninggalkan masa remaja di SMA, meninggalkan semua kenangan yang pernah ada, yang pernah tergores dalam catatan harian hidup saya. lagi-lagi, saya harus berpatok pada kalimat 'life must go on, guys' ya. saya tau kok. tapi boleh kan saya lebih jujur sedikit, untuk bilang kalo saya tidak mau meninggalkan masa SMA saya yang saya rasa sangat singkat itu? 2 tahun. menjalani hari-hari di dalam sebuah bangunan kecil berbentuk kubus bernuansa hijau yang terkadang panas ketika matahari sedang senang memancarkan sinarnya, dengan segala isinya, individual yang memiliki berbagai macam sifat juga ciri. dengan permulaan yang wajar, saling gengsi, karena belum terlalu dekat satu sama lain. tapi seiring berjalannya waktu, masing-masing individual itu sadar akan perlunya perkenalan,dan saling mengisi, menyatukan berbagai macam pikiran yang berbeda-beda.melewati hari-hari bersama,sehingga membuat adanya suatu jalinan pertemanan yang semoga akan terkenang di hidup masing-masing.jujur, saya semakin sedih jika mengingat semua rutinitas yang biasa saya lakukan di kelas kecil yang ramai itu. sebelas ipa enam--dua belas ipa tujuh. kebiasaan yang unik yang diciptakan sendiri oleh penghuninya yang terkenal dengan kata 'sulit diatur' seriusan. saya, dengan teman-teman kelas saya itu punya peraturan, dimana setiap hari Senin, setiap minggunya, kami bertukar tempat duduk dengan cara rebutan. siapa yang datang paling pagi, dia bisa duduk dimanapun dia mau. tapi karena banyak yang pasrah,tidak peduli mau duduk dimanapun, akhirnya mereka rela duduk dibarisan belakang. dan posisi mereka tetap seperti itu,karena saking malasnya berangkat pagi.ada juga teman saya, yang hobi banget yang namanya telat. Yona Rosnadi Nurhikmah, dan Utami Puji Astuti. terutama Puji, yang sangat sangat sangat hobi telat, sampai guru kimia, Pak Nurman, seringkali menyindirnya. tapi namanya juga sudah menjadi kebiasaan, tentu saja jarang didengar.wajar.haha.
wali kelas yang berbeda. ketika kelas sebelas dan kelas duabelas. tapi wali kelas tersebut sama-sama (maaf) piktor. seriusan. wali kelas ketika kelas sebelas bernama Pak Nono, guru olahraga, yang ngga jelas, kasar, juga piktornya minta ampun. kalau ngomong, beliau selalu seenaknya. kadang sampai menyinggung perasaan. tapi beliau tidak peduli dengan ketersinggungan anak-anak didiknya, karena dia lebih sering disinggung perasaannya. haha,tapi beliau orang yang unik kok. wali kelas kedua, Pak Zaenal. guru agama, tapi pikiran dan kelakuannya tidak jauh berbeda dengan Pak Nono. ya, tapi beliau lebih menyebalkan. suka seenaknya sendiri. tapi gapapa, dia selalu mendoakan kelulusan kami semua :)
ah,yang namanya mengenang itu terlalu banyak dan menyenangkan. tapi juga menyedihkan. karena semua sudah tidak bisa dilakukan lagi.
thanks for reading. Good Sunday!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment