Kehidupan itu terbagi tiga macam: hidup rahim - hidup dunia - hidup akhirat. semuanya terjadi satu kali. sekali. harusnya tiap individu manusia bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kesempatan untuk bisa merasakan tiga kehidupan itu. tapi normalnya, tidak. tidak semuanya mempergunakan dengan baik. tidak semuanya memikirkan bagaimana proses kehidupan nanti. manusia itu...lemah. terlalu terpaku pada satu detik, hingga lupa bahwa detik-detik lain sudah mengantri dibelakang. manusia tidak mau menghilangkan memori tentang satu detik. ya. satu detik, tentang bahagia, sedih, senang, rindu, cinta, kasih, sayang, takut, benci, kecewa, bangga. satu detik berlalu, dan hilang. memorinya hanya disimpan rapih dalam otak. ingatan. kalau manusia lupa akan ingatannya? amnesia? semua memori otomatis lenyap. tapi rasa, tidak. manusia juga kadang perlu menghilangkan rasa. tapi sepertinya alam hidup ini tidak menyediakannya. cuma ada untuk menghilangkan memori, ingatan. rasa itu anugrah, dan setiap manusia pasti mendapatkan "jatah" dari Tuhan.
ah ya. alam hidup. banyak kenangan yg pastinya terjadi disini. bukan cuma kenangan, tapi juga banyak kepemilikan. memiliki. keluarga, teman, sahabat, pacar.... tapi semuanya itu akan ditinggalkan, bukan? ditinggalkan. meninggalkan. berbeda arti. tapi sama-sama menyakitkannya. dan lebih jelasnya lagi adalah hidup itu, ya menyakitkan. dibatasi hak, untuk mengontrol tingkah tiap individu. efeknya brutal kalau tidak ada hak. hak memang baik. memikirkan efek kehidupan yg kadang...buruk. bukan kehidupan, maksudnya... efek dari tingkah.
alam hidup itu fana. seperti kata si pepatah. bukan, bukan pepatah. tapi komentar banyak orang yg mendeskripsikan hidup secara tidak obyektif. lebih berat pada timbangan kejelekan daripada keindahan. hidup itu bukan fana, tapi imbang. ada bahagia, ada sedih. ada jelek, ada bagus. ada gendut, ada kurus. ada bau, ada wangi. imbang kan? manusianya saja yg kadang aneh. sempit pikirannya.
lagi, manusia dijatah akal. pikiran. hampir sejenis, tapi beda. nah, entah konsentrasi itu masuk ke dalam kategori yg mana. sering kehilangan konsentrasi, mungkin sejenis dengan kehilangan ingatan, pikiran. hilang jangka pendek dan jangka panjang. baiknya mah, jangka panjang saja yg hilang. karena biasanya jangka pendek itu bagus bagus. eh tapi lebih baiknya lagi itu, tidak ada yg hilang. kecuali, dilupakan. lupa juga penyakit jelek. tapi tidak ada yg mau punya hubungan dengan lupa. rugi, menyedihkan deh ujung-ujungnya.
intinya, hidup ini harus dipandang luas. dipikir dengan lapang, dikonsentrasikan dengan kadar yg cukup. karena tidak mungkin detik yg kemarin bisa datang ke rumah, mengingatkan, eh mengulang kejadian yg lalu. masih banyak detik yg besok berjajar didepan. jangan dijadikan penghalang, tapi jadikan keindahan.
# Astri Khaerunisa Putri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment