Pages

Aku marah

Friday, April 29, 2011

weheartit


Malam ini sudah berganti jadi pagi. Tinggal menunggu matahari terbit pada jam 6 nanti. Semua manusia yang normal pasti sudah terlelap. Tapi aku enggak. Aku ini salah satu manusia yang kurang beruntung yang mengidap insomnia. Sungguh tidak keren. Insomnia itu menyebalkan—bagi aku. Ketika aku masih bangun di pagi buta kayak gini, yang mondar-mandir di pikiran aku itu, kamu. Aku sebal. Sejak aku mencintai kamu, pikiran aku sempit. Aku ngga bisa suka sama orang lain yang lebih keren dari kamu. Kalopun saya suka, itu kayaknya bukan suka. Tapi kagum. Dan oke, kamu masih jadi juara di hati aku, di pikiran kamu, di jiwa aku. Kamu hebat ya. Beda sama aku yang bodoh. Aku bodoh, karena ngga bisa jadi juara di hati kamu. Ergh. Geli sendiri ngetiknya.

Kamu tau? Ada cowok keren di kelas aku. Aku suka sama dia. Dia pintar. Dia keren. Dia juga dikagumi banyak teman-teman cewek aku. Aku salah satu fans dia. Tapi, ketika aku berusaha menumbuhkan perasaan aku, aku ngga bisa. Kamu tau kenapa? Karena kamu. Karena kamu yang membuat perasaan aku ke cowok itu berhenti untuk tumbuh. Perasaan aku ke cowok itu jadi pendek. Itu semua gara-gara kamu. Kejadian ini nggak sekali. Berkali-kali. Dan aku tetap ngga punya cara buat melawan kamu.

Aku bener-bener sebal sama kamu. Kamu itu plin-plan. Tolonglah, sekali-sekali kamu belajar untuk memilih. Belajar untuk memutuskan. Pilih deh yang jelas. Kamu pilih aku atau dia? Jangan Tanya dia siapa karena aku ngga mau nyebut namanya. Kalo kamu pilih dia, sana. Pergi yang jauh. Pergi yang lama. Jalanin hidup kamu sama dia. Buat cerita yang indah sama dia. Dan jangan cari aku. Jangan hubungi aku. Jangan panggil aku. kalo kamu pilih aku, sini. Datang ke aku. aku akan membuat cerita tentang kita. Cerita aku dan kamu.

Hah, aku ini terlalu banyak berkhayal. Berkhayal untuk bisa sama kamu, dan berkhayal bahwa kamu akan pilih aku. pada kenyataannya, kamu sudah bersama dia. Mari kita eja ulang. Kamu.. sudah.. pilih.. dia. Nah! Lalu, apalagi yang aku tunggu? Cuma aku yang tau, apa yang aku tunggu.

Punya perasaan yang terkerangkeng itu ngga enak. Jadi, cepetlah kamu kasih kunci kerangkengnya. Ngga usah kamu kunci aku lagi dengan sikap kamu yang kadang pura-pura ngga ada apa-apa. Biarin aku pergi dan memulai memupuk perasaan lain ke orang lain. Aku ngga mau lagi nunggu kamu lebih lama. Bahagialah kamu sana. Aku juga akan cari bahagia aku sendiri yang mungkin, bukan sama kamu.

Ditulis dengan perasaan marah, Solo 15, 29 April 2011.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS