Suatu hari di dalam perjalanan ini aku merasa sangat lelah. Aku capek lalu aku hanya kepingin pulang. Hanya saja aku bingung, aku ini hendak pulang kemana. Aku menengok ke belakang, terlalu gelap. Senja pudar. Terlalu jauh—terlalu berliku, banyak kubangan, banyak jurang di kanan dan kiri. Terlalu curam naikan dan turunan itu. Ibarat buku, aku telah membuat banyak garis yang njelimet, sehingga aku sendiri susah menyusurinya balik.
Aku pun kebingungan harus pulang kemana.
Sementara aku melihatmu begitu jauh. Aku memanggilmu dan suaraku terpantul sendiri di dalam keheningan. Kau bahkan tidak bisa mendengarkanku di dalam keheningan. Begini, mungkin yang harus aku lakukan adalah menghapus. Menghapus perjalanan—menghapus tentangmu. Lalu menulis ulang setiap hal baru—memulai lagi dari nol. Memulai lagi dari titik paling rendah.
Pada pemberhentian itu aku menarik nafas dalam-dalam, memejamkan mata lalu menghembuskannya perlahan-lahan. Jalan pulang satu-satunya yang aku tahu bukan ke arah hatimu—karena terlalu gelap.
Melainkan ke arah hatiku. Semoga kali ini aku tidak keliru.
Reblog from Pulang by Perempuansore
No comments:
Post a Comment