Pages

Times change, People change.

Saturday, December 8, 2012

seperti kata pepatah, times change and people change.

iya, seiring berjalannya waktu semua orang akan berubah karena berbagai faktor. perubahan ini ada yang bersifat defensif ada juga yang bersifat destruktif. dan saya salah satu orang yang sebenarnya hampir mengalami perubahan destruktif tapi saya mencoba untuk bersifat defensif. saya belajar lebih memahami waktu dan sifat orang lain akhir-akhir ini. saya berusaha menjadi seorang manusia yang punya sifat dan tingkah yang sesuai dengan umur saya saat ini. yang mana orang sudah mengklasifikasikannya kedalam tingkat dewasa. yang mana makna dewasa ini bisa dijadikan alasan dalam melakukan perubahan di hidup kita.

beberapa hari atau bahkan beberapa minggu yg lalu saya sempat menulis di twitter saya "karena dewasa adalah salah satu alasan untuk berhenti main monopoli." is it right? ya. kebanyakan orang meninggalkan beberapa tingkah laku yang biasa-yg tergantung kita menkondisikannya seperti apa karena alasan dewasa. karena saya sudah dewasa, jadi saya tidak main lompat tali lagi. karena saya sudah dewasa, saya ngga perlu minum susu lagi. karena saya sudah dewasa.. karena saya sudah dewasa.. dan karena saya sudah dewasa, maka saya mulai mengenal cinta. jadi, bisa dibilang untuk mencintai seseorang itu perlu sifat dewasa. tapi menurut saya, cinta itu ada sejak kita masih berstatus janin. iya? iya. cinta itu universal. saat status janin masih melekat di diri kita, ibu kita sudah mengajarkan cinta kepada kita, dan kita juga menyalurkan cinta kita dari dalam rahim lewat gerakan-gerakan yg kita berikan.

tapi dewasa ngga bisa disalahkan, karena dewasa merupakan sebuah pilihan. pilihan hidup dimana kita memang harus memilih untuk jadi dewasa pada tingkatan hidup yang lebih tinggi diatas remaja. dan saya sedang belajar dewasa. saya belajar untuk mencoba dewasa, dalam menata perasaan. ya, karena dewasa adalah salah satu faktor yang bisa mengendalikan perasaan. dimana ketika kita dewasa, ngga akan ada perasaan yg meluap-luap seperti pada saat kita masih anak-anak ataupun remaja. kalaupun ada, pasti dengan sifat dewasa ini kita akan mencoba mengendalikannya supaya tidak meluap.

jadi, saya sedang belajar dewasa, sedang belajar menata perasaan.

dan buat kamu yg jaraknya jauh disana.. saya cuma mau bilang saya baik-baik aja. saya cuma mencoba belajar untuk dewasa, belajar untuk mengerti kalau waktu yang kita punya terbatas, dan kita punya kesibukan masing-masing. tapi saya mau tanya sama kamu. apa dewasa juga sebuah alasan untuk menahan perasaan kangen? dan kalo kamu tanya saya kenapa, saya akan jawab, saya sedang belajar dewasa. dan ini yg menjadikan alasan saya buat bilang tidak apa-apa, karena saya mencoba untuk menahan perasaan saya yg kenapa-kenapa, sama seperti kamu menahan perasaan kangen.


:)

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS