Pages

Anggap saja aku ini Senja

Monday, January 28, 2013

perkenalkan, ini aku.

aku yang selalu mencuri detik-detik yang sedang melayang diudara untuk sekedar melihat hasil akhir dari penggabungan dua sudut di wajah melalui sebuah garis.
aku yang selalu ingin menjemput matahari seawal mungkin hanya untuk sekedar mendengar derap langkah yang seketika itu bisa meningkatkan degup jantung.
aku yang selalu memainkan tombol-tombol huruf yang tertera di sebuah alat komunikasi hanya untuk sekedar  mengenalkan diri bahwa ini...aku.

jika kamu tidak tahu siapa aku, anggap saja aku ini senja.

senja yang khusus hadir hanya selintas, ketika matahari mulai tenggelam dan menjelang malam tiba, yang terkadang manusia di bumi ini tidak sadar kapan senja hadir dan kapan senja menghilang.
anggap saja aku seperti itu, seperti senja.

aku yang juga mengkhususkan diriku hanya hadir selintas, terutama di dalam hidup kamu.
aku hadir ketika kamu rapuh dan aku akan menghilang ketika kamu bahagia.
sesingkat itu kehadiranku, seperti singkatnya kehadiran senja.
tidak perlu kamu sadar kehadiranku, tapi aku akan selalu memastikan bahwa aku selalu hadir pada waktu-waktu tertentu tadi.

kamu tau kenapa senja tidak pernah protes kepada manusia yang jarang sadar akan kehadirannya? jawabannya karena senja jatuh cinta.
senja jatuh cinta, sehingga ia tidak peduli apakah ia dipedulikan atau tidak. 
senja jatuh cinta, sehingga ia tetap ingin menyebarkan rasa cintanya dengan kehadirannya.

lalu, jika kamu tanya kenapa aku tidak pernah protes kepada kamu yang jarang sadar akan kehadiranku, jawabannya sama.
karena aku jatuh cinta.
karena aku jatuh cinta sama kamu, tidak peduli kamu peduli atau tidak. 
karena aku jatuh cinta sama kamu, makanya aku ingin menjadi seperti senja, yang ingin memastikan kalo kamu selalu bahagia, dengan atau tanpa aku.

walaupun waktu kehadiran senja terbatas, tapi seandainya ia tidak ada, maka artinya tidak ada jeda ketika terjadi pergantian dari siang ke malam. bayangkan rasanya, yang tadinya bumi terang benderang dan dalam sekejap mata berubah menjadi gelap, pasti manusia akan kehilangan karena tidak ada waktu bagi manusia untuk sekedar menikmati jeda tenggelamnya matahari dan munculnya bulan. ya kan?

jadi, anggap saja aku ini senja.

lalu, seandainya kamu mau menganggap aku ini senja, apakah ketika aku tidak ada, maka kamu juga akan merasa kehilangan?

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS