tapi hujan dengan tipe yg kalem, bukan yg galak dan datengnya kroyokan sama petir.
saya suka sama hujan dengan tipe kalem, kayak penilaian aku ke kamu waktu kita pertama kali ketemu, kalem.
hai, hujan. sedang apa kamu di langit?
kenapa beberapa hari ini kamu hanya mengintip dari gerombolan awan tanpa turun?
hari ini sudah hari ke 3 kamu ngga datang ke kota ini. terakhir kamu datang waktu hari senin.
iya, hari senin.
tepat di hari dimana dia-yang-sekarang-ada-di-kota-hujan kembali ke kota hujan.
apa ini ada hubungannya dengan sekembalinya dia ke kota hujan?
saya suka sama kamu, hujan.
dan saya suka sama kamu, lelaki yang ada di kota hujan.
apa ngga bisa, salah satu dari kalian menetap disini, buat sekedar nemenin saya ngobrol waktu saya duduk di balkon depan kamar kos?
ah, iya saya sepertinya tau sesuatu.
kamu (hujan) sedang sibuk mengatur jadwal dengan dia (lelaki yg ada di kota hujan) untuk datang menemui saya kan?
semoga ke-soktau-an saya ini benar dan semoga salah satu diantara kalian cepat datang menemui saya. entah kamu atau dia yg datang, yg jelas saya tunggu ya!
salam kangen buat hujan dan juga lelaki yg ada di kota hujan,
Ohya! saya juga sadar sesuatu. hobi antara kamu dan dia-yg-ada-di-kota-hujan itu ternyata sama, loh. hobi ngebuat saya menunggu :-p haha
No comments:
Post a Comment