Ini ketikan tengah malam seperti biasanya. aku baru saja pulang dari perayaan kecil nan heboh ulang tahun salah satu teman dekat kuliahku, Ibal. he's twenty now. big hugs and thousand kisses for him :)
tadi, secara tidak sengaja, aku menatap satu-satu teman-temanku yang hadir di perayaan itu. mereka, tertawa tanpa beban. termasuk aku. aku melepaskan bebanku via tawa. dan aku melirik Ibal dan Aish, pacar Ibal, yang sedang terduduk berdua dipinggir jalan Slamet Riyadi, Solo. ya, kami semua akhirnya ngungsi dipinggir jalan setelah di usir oleh hansip RT kosan Ibal. haha, salah kita sih memang, bikin keributan malam buta kayak gini. ok, for the second times, happy twentyday Ibal! God bless you =)
Entah kenapa, setiap ada yang berulang tahun, aku selalu ingat kamu. ingat hari perayaan ulang tahun kamu. hanya bermodal satu bungkus kado dan sebuah kue tart yang tidak terlalu besar, hari itu sukses membuat hatiku membentuk sel memori untuk mengingat event itu. kue, kado, kamu. dan cukup dengan sejentik skenario asalan, dengan bantuan teman-teman sekelas, aku berusaha membuat kamu bahagia di hari ini. semoga ketika hari itu, kamu bahagia. hari itu sudah berlalu 367 hari yang lalu.
oke, kamu. kamu yang seperti hujan, datang tiba-tiba, dan dengan gampangnya mengacak-acak cuaca, situasi, dan perasaan aku. pelan, dan lama-lama menjadi deras. pelan, kamu mengacak perasaanku dan deras, membuat airmataku mengalir lancar seperti di jalan tol. aku selalu mengagumi kamu, apapun yang ada di dalam diri kamu. dan aku masih takut untuk pergi dari kamu dan mencari cerita yang lain. aku masih takut. aku masih di level looser dan belum bisa bangun dan beranjak dari cerita kamu. kadang aku berpikir, aku butuh cerita lain untuk mengisi kehidupanku yang sekarang. tapi kenyataannya, ngga ada cerita disini. yang ada hanya cerita kamu, kamu, dan kamu. kamu perfect di mata aku dan ngga peduli dengan apa yang orang katakan. aku terlalu egois dalam menilai kamu. aku egois ketika aku sadar bahwa aku hanya sebagai orang yang dekat denganmu, bukan pacar kamu, ataupun calon istri kamu. aku ini, hanya sekadar orang yang berposisi lebih dari seorang teman, dan menyimpan rasanya sendiri. aku tau sedikit, bagaimana perasaan n kamu ke aku. sayang. ya, kamu bilang kamu sayang sama aku, no sister, no like another. tapi, kamu ngga bilang cinta ka aku, dan aku merasa kurang cukup kalimat itu untuk memastikan peranku dalam hidup kamu. aku hanya ingin punya cerita, seperti cerita-cerita lainnya. aku ini, hanya seperti bayanganmu. mengikutimu kemana kamu pergi tanpa bisa kamu lihat.
satu hal, aku hanya cinta sama kamu. walau aku ngga begitu ngerti apa klasifikasi dari cinta dan apa jenisnya, juga patofisiologinya. tapi mulai sekarang, aku tidak akan mencintaimu lagi dengan sesumbar yang ngga pasti. aku akan mencintaimu dalam diam..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment