dan aku masih sama seperti aku yang sebelumnya, masih dengan tubuh yang utuh, lengkap dengan cinta yang berada di setiap syaraf yang menjalar sesuai dengan radixnya. hanya saja, ada sedikit tambahan dalam diri aku, yang masuk dalam kategori hidup aku. sebuah rasa yang bisa dibilang hampa, sunyi, sepi, atau semacamnya.
ya, aku merasa hampa padahal aku berada di tengah keramaian.
aku merasa hampa, padahal tawa selalu tercetak dalam setiap gelak canda yang tercipta.
aku merasakan jenis hampa yang sering muncul sebagai sebuah cuplikan sajak ataupun pepatah, yaitu kurang lebih seperti ini;
hampa di tengah ramainya duniaiya, percaya atau ngga, itu yang aku rasakan. memang seperti di film-film, tapi ternyata inilah sebuah rasa yang tercipta, yang nyata, yang pastinya beberapa orang pernah merasakannya.
padahal aku berpikir kalau hidupku baik-baik saja. akupun masih menjalani rutinitas seperti biasa. hanya saja, ada sedikit perasaan yang mmm sejenis hampa itu yang muncul ketika aku sedang sendirian.
akan aku deskripsikan sedikit seperti apa gambaran abstrak dari hampa yang sedang aku rasakan. begini rasanya;
aku tertawa, tapi hatiku kosong. sehingga terkadang aku merasakan sakit ketika tertawa dalam keadaan seperti ini. aku berkata baik-baik saja, lalu tertawa, lalu beberapa detik setelahnya aku merasa seperti sedang berkamuflase. jadilah semakin sakit, karena hati yang kosong terguncang dengan getaran dari tawa yang menggelak. sakit dan kosong.kurang lebih seperti itu gambaran abstraknya.
iya, sakit. dan aku butuh seseorang untuk setidaknya hanya untuk menetralisir perasaan hampa ini, kiranya seseorang tersebut tidak bisa menggeser keberadaan hampa dalam hati aku.
tapi tenang saja, kalo ternyata Tuhan ngga ngasih seseorang itu, setidaknya aku masih tetap seperti hari-hari sebelunnya, hanya saja ada sebuah rasa tambahan di dalam diri aku yang jadi point tersendiri buat aku.
Hakuna Matata!
thanks for reading,
A
No comments:
Post a Comment