setiap manusia pasti punya mimpi.
aku punya mimpi,
kamu punya mimpi,
dia punya mimpi,
kalian punya mimpi,
dan mereka punya mimpi.
berbicara soal mimpi, kamu adalah salah satu mimpi aku. iya, aku mengklasifikasikan kamu ke salah satu deretan mimpi yang ingin aku gapai. kamu tau kenapa alasannya aku menjadikan kamu mimpi? karena kamu susah-susah gampang untuk aku raih dan aku pertahankan. mimpi itu.. untuk meraihnya butuh usaha dan mempertahankannya pun butuh usaha. sama kayak kamu, aku butuh usaha untuk meraih dan mempertahankan kamu. seketika mimpi sudah bisa teraih, mempertahankannya sulit, karena terkadang dalam sikon tertentu, mimpi tidak sepaham dengan apa yang ada di kenyataan. sama kayak kamu, aku sudah bisa meraih kamu, tapi aku sulit mempertahankan kamu. butuh usaha besar yang terkadang melibatkan hati di dalamnya.
hati dan mimpi.
sebuah mimpi bisa terealisasikan ketika ada hati yang mendorong untuk mewujudkan mimpi itu, kan? maksudnya, ketika dalam proses mewujudkan sebuah mimpi, maka kita perlu hati sebagai penopang ketika hal-hal lain seperti contohnya usaha, sudah letih menopangnya.
jadi, aku menganggap kamu seperti mimpi.
mimpi yang sedang aku coba realisasikan dengan hati, sehingga aku jatuh cinta pada mimpi. yang mana mimpi itu, kamu.
dan hei kamu, mimpi yang aku jatuh cintai.
selamat meraih mimpi yang baru di usia yang ke dua puluh satu ini. buatlah deretan mimpi sebanyak yang kamu inginkan, sebanyak mimpi yang membuatmu jatuh cinta, dan raihlah semua mimpi itu dengan usaha yang juga dibumbui beberapa takaran cinta, cinta yang tulus dari hati kamu.
sekali lagi, selamat!
jangan pantang menyerah dalam mewujudkan mimpi-mimpimu. dan aku berdoa, semoga aku ada di dalam salah satu deretan mimpimu. hehe, amin.
salam sayang jauh dari aku, kepada kamu yang merupakan mimpiku.
PS:
surat cinta ini ditulis untuk seseorang yang tanggal 5 kemarin berulang tahun, seseorang yang ada di salah satu deretan mimpi aku, yang bernama......riswan. siapa riswan? mmm..... dia orang yang selalu mewarnai mimpi aku, hihi.
Sekian.
No comments:
Post a Comment